Jumat, 02 Desember 2016

AWAS SALAH DIET BISA PICU OSTEOPOROSIS LHO

Salam Sehat Sahabat...

AWAS SALAH DIET BISA PICU OSTEOPOROSIS LHO

Mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh rasanya sudah menjadi suatu kewajiban bagi mereka yang sedang diet. Namun hati-hati, salah perhitungan diet dapat picu osteoporosis, lho!
Agar aktivitas tubuh dan organ di dalamnya dapat berlangsung dengan normal, seseorang idealnya mendapatkan asupan sekitar 1200-1500 kalori per hari. Namun bagi mereka yang sedang melakukan diet ketat, asupan kalori biasanya hanya berkisar antara 800-900 kalori.
Minimnya asupan kalori pada orang yang sedang diet ketat biasanya berhubungan erat dengan penurunan jenis dan kualitas nutrisi yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu lama, misalnya lebih dari 6 bulan, maka kesehatan tulang akan mudah terganggu dan dapat berujung pada kejadian osteoporosis.
Jika diet yang Anda lakukan bertujuan untuk mengubah profil diri menjadi lebih sehat, maka aturlah diet tersebut sedemikian rupa agar makanan Anda tetap bervariasi. Artinya, walaupun sedang diet, Anda juga harus memastikan bahwa kebutuhan nutrisi tubuh dan tulang Anda tetap tercukupi agar tubuh tetap sehat dan tulang terhindar dari osteoporosis.
Kebutuhan nutrisi tubuh dan tulang
Apabila Anda berusia di bawah 50 tahun, maka dalam sehari Anda membutuhkan 1.000 mg kalsium dan 400-800 IU vitamin D. Sementara itu, apabila Anda berusia di atas 50 tahun, maka Anda membutuhkan sebanyak 1200 mg kalsium dan 800-1.000 IU vitamin D.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D tidak hanya dapat diperoleh dari suplemen, tapi juga dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Selain produk turunan susu, seperti keju dan yoghurt, beberapa makanan yang memiliki kandungan kalsium cukup tinggi, yakni:
Sayuran hijau yang kandungan nutrisinya bagus seperti rumput gandum. bisa juga brokoli dan selada.
Kacang-kacangan, misalnya kacang merah.
Bawang merah.
Tomat.
Jadi, apabila Anda menginginkan penurunan berat badan, Anda tidak perlu menerapkan diet ketat. Pasalnya, diet ketat dapat digantikan dengan mengurangi karbohidrat dan gorengan, merutinkan olahraga serta menerapkan pola hidup sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar